Aku dipasangkan dengan Kiri
Sedangkan saudaraku dipasangkan dengan Kanan
Ku peluk Kiri erat-erat...
Ikut kemana dia pergi
Melihat apa yang dia lihat
Mendengarkan ceritanya
Mendengarkan keluh kesahnya
Aku jatuh cinta pada Kiri
Ia tak terlalu banyak mengeluh seperti Kanan
Entah bagaimana nasib saudaraku bersamanya
Ingin aku bertanya
Namun kedua kepalaku dilapisi plastik
Dan tak ada suara yang keluar
Kiri sering sekali mengungkapkan rasa sayangnya padaku
Membuatku lemas dan tersenyum
Ia hanya tersenyum balik
Walau kadang kulihat sebersit kesedihan di wajahnya
"Apakah karena aku tak bisa membalas ucapanmu, Kiri?"
Namun tak ada suara yang keluar
Dan aku hanya bisa memeluk Kiri lebih erat
Aku mengutuk plastik-plastik bodoh ini!
Tolong lepaskan aku!
Namun apa daya?
Aku dicipta tak bertangan
Hanya badan dan kepala
Namun Kiri mengerti
Dan ia berkata "Tidak apa-apa...
suatu waktu plastik itu akan hancur
dan aku akan bisa mendengar perasaanmu kepadaku"
Kiri tersenyum
Maka aku pasrah
Menunggu dalam bisu dan telinga terpasang hanya untuk Kiri-ku
Plastik sial itu tak kunjung hancur
Sementara aku merasakan diriku semakin lusuh dan lelah
Kiri mulai terkikis
Ia mulai habis
Kakinya yang dulu tebal dan kuat,
sekarang hanya tinggal setengahnya
Tubuhnya yang kokoh dan cemerlang,
mulai lapuk dan kusam
Dan aku tak kuat memeluknya lebih erat lagi dari ini
Sementara plastik sial itu masih membungkamku!
Namun suatu hari di bawah hujan, aku merasakan sesuatu
Aku merasakan air membasahi kedua kepalaku
Aku mengembang bahagia
Aku memberontak
Aku meronta
Dan plastik-plastik itu...lepas sudah
Aku bebas
Aku berteriak lantang
Meneriakkan rasa sayangku pada Kiri
Dan aku tertawa
Sementara Kiri tersenyum
Dan siang itu kami berciuman di bawah hujan...
To my Converse...
and the question "How does it feel to be a shoelace?"