Thursday, February 27, 2014

Loud Horns and Raincoat

Kadang gw suka bingung kenapa sekarang banyaaaaaaaaaaaak banget motor di jalan...

Like SERIOUSLY, BANYAK BANGET MOTOR DI JALAN.
When did that happen?

WHY did that happen?

I've had my shares of busses, trains, angkot, bajaj, whatchamacallit-lah!
Basically I spent almost 2/3 of my life on the road, in public transport, so I guess I do know quite a bit of what I'm going to say next:

Kemandirian transportasi (ga, ga kepikir Inggrisnya apa.. udahlah)

Menurut saya, Amalia Putri, ini mungkin bisa jadi penyebab ini semua... you know, the motorcycles, the traffic....

Kayaknya sekarang itu yang dicari dan dibutuhkan seluruh jiwa yang menghuni Jakarta. We're very mobile little souls, hustlin' our way through the day until we get back to bed. 

Tapi nunggu bis lama. Heck Transjakarta aja lama.
Nunggu kereta, gangguan terus.
Naik angkot, ngetem bisa sejam, sejam tiga puluh menit.

Itu semua belum plus macet (+10000 pts)
Plus sempit (+250 pts)
Plus kalau hujan (+500 pts)
Plus basah (+300 pts)
Plus keringatan (+100 pts)
Plus desak-desakan (+200 pts)
Plus asap (+400 pts)
dan banyak plus-plus lainnya sih, tapi lagi ga inget
(plus poin2 di atas itu ngaco angkanya, don't read too much into it. It's just a BLOG.)

Bagaimana kalau misalnya plus plus yang lain itu bisa dikurangin??
Opsinya kan jadi dua: Either you get a motorcycle or you get a car

Sisanya tergantung sama taraf ekonomi dan kemampuan sih...

Beli mobil, well walau macet, tapi nyaman, tenang, ga perlu risau hujan, ga perlu desak2an, nungguin mobilnya ngetem, all that crap. 
All around comfort!

Beli motor, well, it's almost like cheating death here in Jakarta.
Because traffic jams will be the death of us (LOL)
Walau kehujanan dan panas dan asap, tapi bisa nandingin macet itu patut diacungin jempol (*kasih jempol*)
Plus struktur tata kota kita tuh menjadikan motor pilihan yang sebenarnya sangat LOGIS

(Ga usah bawa2 banyak kecelakaan atau apa deh, itu salah pengemudinya ga tertib. Idiots. I do not feel sorry for them yg ga tertib.)

Plus liat efeknya buat kaum menengah ke bawah (karena sebenarnya appeal pasar motor ini lebih ke arah mereka kan)
Dulu mungkin mereka harus naik angkutan umum yang sama sekali ga bisa diandalin, tapi sekarang mereka bisa bebas mau kemana aja, kapan aja, naik motor sendiri.

It's the FREEDOM
That independency of not having to rely on something utterly unreliable.

That must be kind of a revelation
Mengubah gaya hidup dan kesempatan
Pretty awesome, in a way :)

Sekali lagi, balik ke poin gw di awal: Kemandirian transportasi

Penyedia jasa transportasi umum ga bisa diandalin, ya usaha sendiri ajalah! Mungkin ga menang semua, tapi daripada ga menang sama sekali? :p
Beli motor atau beli mobil. Your choice.

Bukannya gw ga dukung transportasi umum. 
I'm ALL for it. ALL FOR IT.
Enaklaaah, naik tinggal duduk manis, tidur kek, ngobrol kek, baca kek, mainan kek, tau-tau nyampe
MEJIK BANGET KAN ITU?!

Makanya sampe sekarang gw masih ngiler berat sama MRTnya Singapura... (yaah maaf deh kalo ada yang lebih canggih, baru nyobain itu doang sih)
Dan tiap gw naik Transjakarta, entah kenapa kadang gw semakin skeptis dalam waktu dekat kita bisa ke sana...